Tuesday, December 13, 2011

Aksara

Aksara, masihkah kau ingat bagaimana kita dulu? Kita begitu dekat dan tak terpisahkan. Aku sangat percaya hanya kau yang paling setia bersamaku, bukan mereka. Aksara, kau yang mampu membuatku begitu dekat dengannya. Meski pada akhirnya kau hanya berujung di tempat sampah dan pada akhirnya aku percaya bahwa ia satu-satunya yang mampu mengenaliku. Aksara, aku selalu membagi apapun kenanganku bersamanya denganmu. Kita sama-sama memberinya nama dan aku sangat gemar bercerita tentangnya, bertahun-tahun, kau dan dia sama-sama tak pernah bosan mendengarkanku. Kalian membuatku jatuh hati..
Kau tahu benar itu.
Kau tahu semua tentang Teduh.

Pelan-pelan dia pergi dibawa waktu. Kau tahu, waktu tak pernah mau bersahabat denganku. Ia hanya membawa Teduh seorang diri. Teduh telah memiliki kawan-kawan baru bersama waktu. Sedangkan aku hanya bersamamu aksara, menunggu dia pulang.

Aksara, pada akhirnya kita tahu bahwa Teduh tak pernah pulang. Penantianku tak akan terbayarkan dengan apapun. Sampai suatu hari aku bertemu dengannya, dia mengaku bernama Berani. Kita tahu, ini adalah awal dari kesalahanku. Pelan-pelan, aku pun meninggalkanmu. Aku berhenti bercerita padamu dan lebih memilih bersama Berani. Aku, Berani, dan Memori menjadi sangat akrab. Kedekatan ini tak pernah kubayangkan sebelumnya. Berani dan Memori telah mengubahku, mereka memberikanku hadiah sekotak mimpi. Katanya, kotak mimpi akan membuat keinginanku terkabul. Aku sangat percaya itu Aksara, bagaimana denganmu?

Suatu hari, aku bertemu dengan Cermin. Ia menunjukkan padaku siapa sebenarnya Berani, ternyata selama ini ia memakai topeng!! Ia menipuku dan Memori! Alangkah terkejut setelah aku mengetahui siapa dia. Aksara, selama ini Berani hanya memakai topeng untuk mendapatkan teman, ia sejatinya adalah Penakut. Apa kau tahu yang terjadi setelah itu? Ia membunuhku. Aku mati. Aku mulai membusuk menjadi bangkai dan menyesal meninggalkanmu. Aksara, kau sangat menghormati Tuhan, bukan? Aku mampu mendengar ketika engkau memohon pada Tuhan agar aku diberi kesempatan bangkit. Kau bahkan menjamin pada Tuhan bahwa aku tak akan berkawan lagi dengan Penakut. Aksara, Dia Yang Maha Mendengar juga Maha Pengasih. Ia memberiku kesempatan sekali lagi.

Pada kehidupan kedua, kau menjadi sangat jauh denganku. Berulang kali aku ingin menyatu lagi denganmu, tapi kau tak mau peduli. Aku mencarimu, tekadku adalah menemukanmu dan kita bersatu kembali, tak perlu indah, tapi terpahami. Pada perjalananku ini, aku bertemu dengan Murni. Apa kau tahu, Murni sangat polos dan lugu? Ia menghadiahiku sekotak kasih, katanya dengan itu aku akan menemukanmu. Aku kembali bersemangat mencarimu, sampai suatu hari aku bertemu dengan seorang kakek. Ia tak terpahami, tapi mereka bilang ia sangat mengenalmu. Kalian begitu intim sampai membuatku iri. Aku bertanya tentang nama kakek itu dan ia menjawab "Belajar".

Thursday, December 8, 2011

Ketika Ilmuku Ilmumu Bertemu

Apa jadinya jika mahasiswa jurusan TI dan Ilmu Sejarah menjadi pasangan? Bagaimana saja percakapan yang terjadi diantara mereka, kira-kira nyambung nggak sih?? Mari kita simak beberapa percakapan yang terjadi dalam hubungan ini. Dalam cerita ini, ceweknya adalah mahasiswi Ilmu Sejarah dan cowoknya mahasiswa TI.

Cewek : "Ada tugas penelitian ke museum nih!"
Cowok : "Museum mana?"
Cewek : "Terserah sih, tapi aku pengennya di Trowulan, Mojokerto!"
Cowok : "Disana ada apa aja?"
Cewek : "Peninggalan Majapahit jadi ada patung Gajah Mada juga katanya,"
Cowok : "Gajah Mada?? Siapa itu??" *Garuk-garuk kepala*
Cewek : "Gajah Mada itu lhooo..... Mahapatihnya Majapahit, masa nggak tahu?"
Cowok : "Setauku itu nama jalan di Sidoarjo,dik!"
Cewek : "Bukan, mas! Itu nama tokoh terkenal. Masa nggak tahu? Sejak SD kan diajari??"
Cowok : "Nggak! Nggak inget!!!"
Cewek : "Hash! Bilang aja lupa...."




Cerita kedua.
Cowok : "Udah lama nih nggak liat kamu, webcam-an yukk!"
Cewek : "Caranya gimana?"
Cowok : "Kamu ada YM nggak?"
Cewek : "Ada sih, tapi jarang pake! Kalo dipasang webcam aku nggak tau cara pakenya!"
Cowok : "Belum pernah pake webcam seumur hidup?"
Cewek : "Belum, emang cara pakenya gimana?"
Cowok : "Hah?? Kamu hidup di tahun berapa? Hari gini gak bisa pake webcam? Bikin malu aja.."
Cewek : "Hash! Biarin!"


Sebenernya ada banyak cerita sih, mungkin bagi sebagian orang ini nggak lucu. Emang nggak niat ngelucu kok, cuma share aja. Hal yang menarik disini adalah, apapun perbedaannya jika kita memelihara dan mengasuh cinta di dalam hati maka sebesar apapun perbedaan dan penghambatnya, pasti bisa bersatu.

Tuesday, December 6, 2011

Mereka Bilang Untuk Apa? (Part I)

Mereka selalu bilang..
Mbak, kuliah dimana? UNS jawabku. Jurusan apa? Ilmu Sejarah. Lho mau jadi apa besok? Tanya mereka dengan sinis. Yap.. Itulah yang kerap kali saya ditemui ketika bertemu orang-orang baru. Jika saja saya kuliah di jurusan Kedokteran, MIPA, Ekonomi, ataupun Teknik pasti mereka berdecak kagum. Untuk apa jadi sejarawan? Apa hebatnya? Mau nggali situs-situs kuno yakk? Kata mereka. Lagi-lagi kalimat-kalimat sentimen. Berbeda lagi ketika bertemu dengan sesama mahasiswa, mereka selalu membayangkan sejarah berisi hapalan nama-nama manusia purba ataupun tanggal-tanggal penting. Lagi-lagi mereka menertawakan....

Aaahhh.......
Sebenarnya apa sih hebatnya jadi sejarawan? Bukannya jadi dokter, insinyur, dan akuntan lebih keren?? Kenapa justru memilih jurusan yang sama sekali tidak memiliki prestise di masyarakat. Mbak, kenapa nggak ngambil fakultas keguruan saja, kan bisa jadi guru? Lha, kalau ngambil sejarah murni ntar kerjanya dimana? di museum??

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap sekali saya dengar. Saya pun selalu memberikan jawaban yang sama. Jodoh dan rezeki di tangan Allah, Bu! (Lho gak nyambung)!

Ada fenomena unik yang saya temui selama ini. Pertanyaan pertama yang akan saya ajukan adalah, kenapa saya harus belajar sejarah?? Penyebab utamanya adalah Emak saya!! Bukan, bukan!! Bukan emak saya yang maksa atau nyuruh-nyuruh saya kuliah di jurusan sejarah! Hanya saja, rasa cinta terhadap sejarah itu disebabkan emak saya! Lho, kok bisa??

Emak alias ibu saya bukanlah orang yang punya daya ingat kuat, akan tetapi beliau adalah orang yang memiliki prinsip hidup (Love u mom)! Ibu selalu bilang bahwa kakek buyut atau leluhur saya adalah orang-orang hebat sehingga kami sebagai keturunannya harus mampu menjadi orang-orang yang hebat pula. Emang siapa aja sihh?? Rahasia!!! Melalui cerita-cerita ibu saya jadi tahu bahwa sukses itu tidak berlaku turun-temurun. Seorang raja, kelak anaknya mungkin bisa menjadi raja pula akan tetapi mereka tidak akan memiliki kemampuan yang persis sama dalam memimpin.

Cerita-cerita tersebut membuat saya tersadar bahwa perlu mempelajari masa lalu untuk membandingkan dengan masa kini. Sejarah membuat kita mengenal jati diri di masa lalu. Tengoklah pacar saya, seumur hidup dia hanya mengenal ayahnya sebagai seorang petani biasa. Suatu ketika, saya disuruh mengerjakan tugas wawancara tentang saksi mata pergerakan PKI di Indonesia. Mencari saksi mata yang masih hidup di zaman sekarang tidaklah mudah, melihat usia beliau yang sudah senja, saya yakin bahwa ayah pacar saya pasti tahu tentang pergerakan PKI. Saya berikan draft wawancara kepada ayah pacar saya, dan tahukah anda jika ternyata ayahnya dulu aktif sebagai pemuda Anshor (Nadhlatul Ulama)? Puteranya yang hidup bersamanya seumur hidup, baru mengetahui masa muda ayahnya ketika saya melakukan wawancara.

Tahukah anda, sejarah tidak melulu bercerita tentang manusia purba!!

Wednesday, April 11, 2007

DOA SEORANG AYAH

Sat, 14 Oct 2006 20:41:08 -0700

Doa seorang Ayah
by : Douglas Mc Arthur

Tuhanku, jadikanlah anakku
seorang yang cukup kuat mengetahui kelemahan dirinya
berani menghadapi kala ia takut
yang bangun dan tidak runduk dalam kekalahan yang tulus
serta rendah hati dan penyantun dalam kemenangan

Oh Tuhan, jadikanlah anakku
seorang yang tahu akan adanya Engkau
dan mengenal dirinya, sebagai dasar segala pengetahuan

Ya Tuhan, bimbinglah ia
bukan di jalan yang gampang dan mudah
tetapi di jalan penuh desakan, tantangan dan kesukaran
Ajarilah ia: agar ia sanggup berdiri tegak di tengah badai
dan belajar mengasihi mereka yang tidak berhasil

Ya Tuhan jadikanlah anakku
seorang yang berhati suci, bercita-cita luhur
sanggup memerintah dirinya sebelum memimpin orang lain
mengejar masa depan tanpa melupakan masa lalu

Sesudah semuanya membentuk dirinya
aku mohon ya Tuhan
Rahmatilah ia, dengan rasa humor
sehingga serius tak berlebihan
berilah kerendahan hati, kesederhanaan dan kesabaran

Ini semua ya Tuhan
dari kekuatan dan keagungan Mu itu
jika sudah demikian Tuhanku
beranilah aku berkata:
"Tak sia-sia hidup sebagai bapaknya"